Selasa, 10 September 2013

Cilacap Sukses Menanam Satu Milyar Pohon

Filled under:

Benarkah Menanam Pohon Dapat Menjaga Dan Menyelamatkan Bumi Dari Kehancuran?
Ya, tentu saja! Karena dengan adanya pepohonan dan vegetasi di atas permukaan bumi, maka akan dapat mengelola sistem tata air yang sangat diperlukan bagi kelangsungan makhluk hidup. Melalui pepohonan air hujan yang jatuh ke bumi akan diatur sedemikian rupa : sebagian air akan diserap ke dalam tanah dan menimbulkan sumber mata air, sebagian lagi ditahan oleh perakaran untuk menjaga kesuburan tanah dan menumbuhkan tanaman-tanaman, sebagian lagi menjadi aliran permukaan menuju ke sungai-sungai yang selanjutnya dikembalikan ke laut. Dan dari lautan diuapkan oleh angin untuk diturunkan kembali sebagai hujan. Demikian seterusnya. Semua itu berjalan demi kelangsungan seluruh makhluk hidup di permukaan bumi ini. 

Disamping itu, yang tak kalah pentingnya, pepohonan menghasilkan oksigen (O2) yang diperlukan bagi seluruh makhluk hidup untuk bernafas. Pepohonan juga berfungsi untuk menyerap emisi karbon (CO2) di atmosfer dan polutan lainnya. Sehingga udara yang kita hirup menjadi bersih dan segar. 

Pendek kata, hutan dan pepohonan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kita semua sudah seharusnya meningkatkan budaya menanam dan memelihara pohon sebagai warisan bagi anak cucu kita. Sebaliknya, bayangkanlah apa jadinya jika seluruh permukaan bumi ini tanpa pepohonan! Bumi akan menjadi tandus dan gersang di musin kemarau. 

Permukaan es di kutub utara dan kutub selatan akan mencair, air di permukaan laut akan naik. Jika terjadi hujan akan langsung ke permukaan bumi, sungai-sungai akan meluap maka akan terjadi bencana banjir yang hebat. Seluruh makhluk hidup akan terancam punah bukan ? inilah yang disebut dampak perubahan iklim akibat pemanasan global (global warning) …. Naudzubillahi min dzalik.

 Bagaimana Komitmen Pemerintah?

Presiden Republik Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 % dengan upaya sendiri atau sampai 4 %, dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dalam rangka mitigasi perubahan iklim global. Salah satu upaya yang diperlukan adalah penanaman dan pemeliharaan pohon yang dilakukan secara  masal oleh setiap komponen bangsa. Pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2011 di Bogor Jawa Barat, Presiden RI telah mengamanatkan untuk melanjutkan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon pada tahun 2012 yang diselenggarakan secara Nasional dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta antisipasi dampak perubahan iklim global.

Bagaimana Cara Merealisasikan Penghijauan?

1. Melakukan kegiatan penanaman pohon bersama-sama dengan masyarakat pada lahan terbuka yang terlantar di luar dan di dalam kawasan hutan; dan 

2. Mengajak seluruh lapisan masyarakat serta membangkitkan semangat swadaya masyarakat dalam Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon. Tujuan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon adalah untuk :

  • Menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor;
  • Menigkatkan konservasi keanekaragaman hayati (biodeversity);
  • Meningkatkan penyerapan karbon (CO2) di atmosfir untuk pencegahan dampak perubahan iklim;
  • Mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengingat pentingnya Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon sebagai upaya perbaikan lingkungan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, maka diharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat serta instansi terkait, kalangan pendidikan, TNI, POLRI, dan swasta untuk dapat mendukung Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon. 

Cilacap Peduli OBIT

Dapat Dicontohkan, misalnya seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Cilacap. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, program penanaman satu milyar pohon/OBIT tahun 2012 di Kabupaten Cilacap berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari target sebesar 8.500.000 batang periode 1 Pebruari 2012 hingga 31 Januari 2013, telah berhasil dilampaui dengan total realisasi penanaman mencapai 11.507.203 batang atau 135,38 persen. Hal tersebut dikemukakan oleh Tatto di hadapan Tim Penilai Lomba Bupati Peduli OBIT tingkat Nasional, Kamis (29/08) malam, di Gadri pendopo Wijayakusuma Cilacap. 

Tim Penilai yang berjumlah empat orang diketuai, DR. Ir. Eko Warsito yang juga menjabat Kasubdit Rehabilitasi Hutan, Ditjen BPDAS PS Kementerian Kehutanan RI. Keberhasilan program OBIT di Cilacap, tidak lepas dari dukungan seluruh komponen masyarakat serta diawali dengan pembentukan kelompok kerja Penanaman satu milyar Pohon, yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor 522/311/21/Tahun 2012 tanggal 16 Juni 2012. 

Dalam pelaksanaan OBIT di Kabupaten Cilacap, jumlah penanaman bibit dibedakan menjadi dua, yakni; penanaman yang dilaksanakan oleh pemerintah dan Non Pemerintah. Penanaman dari sektor Pemerintah mencapai 5.847.431 batang atau mencapai 50,81 persen. Sedang penanaman dari sektor non pemerintah mencapai 5.658.772 batang atau mencapai 49,19 persen. Sedangkan tingkat partisipasi/keswadayaan masyarakat dalam program OBIT mencapai 3.403.254 batang atau mencapai 29,57 persen. Sementara dari bantuan CSR perusahaan seperti Pertamina, Holcim dan perbankan, jumlah pohon yang ditanam mencapai 2.072.680 batang atau 18,01 persen.  

Suksesnya program OBIT di Cilacap, juga didukung dengan keberadaan dan aktifitas Posko Bibit, yang saat ini terdapat dua posko, yakni posko bibit Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap dan Posko Bibit UPT Pembibitan DisHutbun di desa Kunci Sidareja. Menurut Ketua Tim penilai, DR. Ir. Eko Warsito, kedatangan Tim Penilai OBIT Tingkat Nasional di Cilacap adalah untuk melihat secara langsung realisasi pelaksanaan OBIT, termasuk di dalamnya posko-posko bibit Dishutbun Cilacap dan UPT pembibitan Dinas Kehutanan dan perkebunan Cilacap. 

Setelah mendengar paparan dari Bupati, lanjut Eko Warsito, tim mendapat gambaran yang jelas tentang komitmen yang kuat dari Bupati dan Pemkab Cilacap untuk mensukseskan pelaksanaan OBIT. Hal ini jelas terlihat dari realisasi penanaman pohon yang melebihi target nasional. 

Hari Jumat (30/08/2013) Tim Penilai Lomba Bupati Peduli OBIT, melakukan peninjauan secara langsung ke posko Bibit Dishutbun dan Posko UPT Pembibitan di Desa Kunci Sidareja (Sumber: Humas Pemkab).

Lantas Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Masyarakat?

Masyarakat dapat melaksanakan berbagai upaya penanaman pohon melalui kegiatan penghijauan lingkungan dengan sasaran lokasi pada lahan kosong dan terlantar, antara lain di sekitar permukiman, tegalan, pekarangan, lingkungan sekolah, lingkungan tempat ibadah, sekitar sumber mata air, sempadan sungai, teras jalan, serta lokasi lain di luar kawasan hutan.  

Mengingat keterbatasan Pemerintah, maka kegiatan penanaman oleh masyarakat semaksimal mungkin melibatkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat secara swadaya, baik dalam hal penyediaan bibit, tenaga, maupun sarana pendukung lainnya. 

Jenis tanaman yang dipilih dapat berupa kayu-kayuan maupun jenis Multi Puposeses Tree Species (MPTS), yaitu tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya (buah, bunga, daun, dll) Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan mepertimbangkan segi kemanfaatannya, baik dari aspek ekonomis, aspek peningkatan kualitas lingkungan, serta aspek sosial budaya setempat. 

Yang terpenting setelah pohon ditanam adalah: pemeliharaan rutin, penggantian segera untuk tanaman yang mati, pemberantasan hama dan penyakit, serta pemupukan bilamana perlu agar pohon dapat tumbuh dengan baik dan sempurna seperti yang diharapkan. Yang mana pada akhirnya dapat diambil manfaat seperti tujuan semula penanaman pohon. 

Waahhh... hijaunya Nusantaraku.... 
Doc. ByKang Wirya

Posted By RAMA WIRYA17.05