Rabu, 13 November 2013

Jerami Sebagai Media Penyerap Limbah

Filled under:

Jerami sebagai bahan baku kertas
Mendengar nama jerami disebut, ingatan kita akan tertuju kepada limbah pertanian padi dari sawah maupun ladang. Jerami ini dengan jumlah tertentu masih dapat dimanfatkan untuk makanan ternak baik langsung atau terlebih dahulu dibuat silase. Selain itu masih dapat digunakan untuk; membuat media tumbuh jamur merang, media ternak belut, pembuatan atap gudang/kandang, alas tidur kandang itik gembala, bahan kerajinan tangan, membuat pupuk dan lain-lain. Namun kalau jumlahnya terlalu banyak, pengelolaannya menjadi sulit. Cara mengatasi pada umumnya dengan jalan pintas, para petani biasanya membakarnya langsung di tempat. Ini tidak ramah lingkungan, karena selain asapnya mengganggu, manfaatnya juga tidak signifikan.

Peneliti dari Fakultas Teknik di Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya, Felycia Edi Soetaredjo Ph.D, melihat manfaatnya dari sudut lain. Ia menemukan kalau jerami dapat dimanfaatkan sebagai sarana alternatif penyerap limbah logam berat pada industri.

"Jerami terlebih dahulu dijadikan bubur, lalu bubur jerami itu dijadikan batch-batch yang diwadahi dalam tangki, kemudian tangki itu dijadikan bagian dari instalasi pembuangan limbah", kata dosen Jurusan Teknik Kimia FT WM itu kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu (21/9/2013). Dosen mata kuliah technopreneurship itu menjelaskan, limbah cair dari industri akan melalui "biosorbent" (penyerap dari biomassa) dengan media jerami sebelum dilepas ke sungai atau laut, sehingga sungai atau laut tidak tercemar limbah industri yang umumnya mengandung logam berat.
 
Jerami dapat digunakan juga sebagai absorbent
"Penelitian ini masih tahap pertama, sehingga kami belum menghitung persentase dari limbah yang dapat diserap oleh biosorbent yang terbuat dari jerami itu, tetapi ikan gatul atau enceng gondok di sekitar pabrik yang biasanya mati kini bisa tetap hidup", katanya.

Penerima "research grant" dari International Foundation of Sciences (IFS) Swedia itu yakin, pencemaran logam berat seperti Pb (timbal) dari industri yang biasanya parah dapat "dikunci" dalam "biosorbent" dari jerami itu.

"Limbah industri biasanya mengandung 12 jenis logam berat, tetapi dengan `biosorbent` dari jerami itu akhirnya dapat berkurang semuanya, jadi fungsinya seperti saringan", kata peraih Doktor dari salah satu universitas di Thailand tersebut. Ia mengaku, penelitian itu bermula dari keprihatinannya terhadap anak sahabatnya yang mengalami keterbelakangan mental akibat limbah mercuri yang dihasilkan oleh industri di lingkungan rumahnya, dimana banyak masyarakat sekitar industri yang mengonsumsi hasil alam yang terkontaminasi limbah. 

"Indonesia sebagai negara agraris menghasilkan banyak limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai biomassa, salah satunya adalah jerami yang dihasilkan dari limbah tanaman padi. Saya tertarik meneliti demi penyelamatan lingkungan", kata alumnus jurusan teknik kimia WM angkatan tahun 1995 itu (ANTARA News, 21/9/2013). 

Satu lagi manfaat jerami kita ketahui, tentunya masih banyak manfaat lain yang belum terungkap. Dari pada jerami dibuang-buang sayang, yoo kita manfaatkan limbah pertanian ini dengan cara yang lebih bijak, barang kali dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar minyak yang cadangannya semakin menipis dan harganya naik terus. 

Doc by Bio

0 komentar:

Posting Komentar